Rasulullah SAW Melarang Anak-anak Keluar Rumah Menjelang Maghrib, Ini Alasannya. Muslim Harus Mengetahuinya


Salah satu sholat yang dilakukan saat kondisi bumi berpindah dari siang ke malam adalah shalat maghrib. Biasanya orang tua yang mengetahui anaknya tengah main saat harusnya orang shalat maghrib tersebut langsung menyuruh anaknya untuk masuk ke rumah.

Konon mitos larangan keluar saat maghrib ini dikarenakan banyak setan atau jin yang bergentayangan di luaran sana. Namun jika waktu maghrib sudah berlalu, orang tua pun membiarkan kembali anak-anaknya untuk bermain di luar.

Tentunya bagi umat Islam, pelarangan yang dilakukan oleh orang tua tersebut hanya merupakan mitos yang disampaikan secara turun temurun. Biasanya orang tua yang melarang hal tersebut juga pernah mengalami larangan oleh kakek atau neneknya dan tidak mengetahui apakah larangan tersebut ada dalam Al Quran ataupun Hadist.

Namun ternyata setelah diselidiki, memang ada dalam Hadist Nabi dijelaskan bahwa saat maghrib, setan dan jin tengah berkeliaran. Benarkah hal tersebut? Bisakah dijelaskan dengan cara ilmiah? Ternyata sekali lagi Al Quran memang menjadi sebuah kitab yang kebenarannya tidak diragukan lagi dan bisa dijelaskan dengan ilmiah.

Isi hadist tersebut berbunyi “Jangan kalian membiarkan anak-anak kalian di saat matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam” (Dari Jabir dalam Shahih Muslim).

Dalam Shahih Muslim juga dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Jika sore hari mulai gelap, tahanlah bayi-bayi kalian sebab iblis mulai bergentayangan pada saat itu. Jika sesaat dari malam telah berlalu, maka lepaslah mereka, kunci pintu rumah dan sebutlah nama Allah sebab setan tidak membuka pintu yang tertutup. Dan tutup rapat tempat air kalian dan sebutlah nama Allah dan tutup tempat makanan kalian dan sebutlah nama Allah meskipun kalian mendapatkan sesuatu padanya”.

Hadist yang disampaikan tadi ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah. Hal ini dijelaskan oleh Prof.DR.ir H. Osly Rachman, MS dalam buku yang berjudul “The Science Of Shalat” terbitan Qultummedia.

Penulis tersebut menyampaikan bahwa saat menjelang maghrib, alam akan berubah spektrum cahaya berwarna kemerahan. Cahaya tersebut merupakan gelombang elektromagnetik yang setiap warnanya memiliki perbedaan energi, frekuensi serta panjang gelombang yang berbeda.

Perubahan spektrum tersebut ternyata selaras dengan frekuensi bangsa jin dan iblis yaitu spektrum merah. Iblis dan Jin akan bertambah kuat karena memiliki gelombang yang sama dengan alam dunia. Dengan tumpang tindihnya gelombang membuat penglihatan seperti tak jelas dan terjadi fatamorgana.

Agama Islam menjelaskan bahwa setan akan datang bersamaan dengan datangnya malam untuk tujuan mencari tempat tinggal. Bahkan dikatakan bahwa setan yang satu akan takut pada setan yang lainnya sehingga mereka harus mencari tempat berlindung akan hal tersebut.

Dengan gerak berkecepatan melebihi manusia, setan-setan tersebut akan mencari tempat berlindung seperti wadah kosong, rumah kosong dan bahkan duduk diantara orang-orang yang tengah duduk.

Manusia tidak akan menyadarinya karena memang setan tidak kasat mata. Setan hanya ingin berlindung dari penindasan setan lain yang berkeliaran di dunia luar. Secara singkat hanya setan yang kuatlah yang bisa berkeliaran dengan bebas.

Kadang setan menggangu anak kecil agar bisa mendapat tempat bernaung. Bahkan dalam popok bayi yang kotor pun setan akan berlindung. Ini karena popok yang kotor terdapat najis dan setan menyukai hal tersebut sebagai tempat berlindung.

Bagi Anda sebagai orang tua tentu beberapa pernah melihat anak-anak yang menjerit tiba-tiba dan bahkan menggelepar dalam tidurnya. Itu dikarenakan gangguan iblis yang merasukinya agar bisa menjadi tempt bernaung.

Saat maghrib pun kita disarankan untuk menjauhi hewan-hewan seperti kucing, burung serta mengurangi kecepatan saat berkendaraan. Karena bisa jadi kita akan menbrak hewan yang sudah dirasuki oleh setan. Kita juga tidak disarankan untuk duduk di tempat yang sepi atau melemparkan batu ke air.

Meski awalnya hanya sebuah mitos, namun dengan mengetahuinya bahwa Rasulullah pun menjelaskannya dalam hadist dan bisa dijelaskan secara ilmiah, sudah sepatutnya untuk kita sebagai orang tua agar menjaga anak-anak kita dari waktu tersebut.


Alangkah baiknya juga melaksanakan shalat maghrib berjamaah baik itu di Masjid ataupun di rumah bagi perempuan agar terhindar dari gangguan setan dan jin.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rasulullah SAW Melarang Anak-anak Keluar Rumah Menjelang Maghrib, Ini Alasannya. Muslim Harus Mengetahuinya"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.