Gempar, Ternyata Begini Cara Seorang Dukun Memindahkan ‘Sihir’ ke Telur

Sihir dan perdukunan merupakan hal yang sangat dilarang dalam Islam. Bahkan termasuk salah satu bentuk kesyirikan yang tidak akan diampuni jika pelakunya tidak bertaubat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad” (HR. Ahmad; hasan)

Meskipun dukun atau tukang ramal mengatakan atau berbuat sesuatu yang tampak benar/nyata, kemungkinannya hanya dua hal. Pertama, jika itu di luar kemampuan manusia (supranatural), maka ia bekerja sama dengan jin. Kedua, ada kalanya tampak nyata, tetapi sebenarnya adalah tipuan semata.



Misalnya dukun yang mengklaim mampu mengobati pasien dengan metode memindahkan penyakit ke dalam telur.

Tidak sedikit orang yang tertipu dan kemudian percaya dengan dukun yang mengklaim mampu mengobati pasien dengan metode memindahkan penyakit ke dalam telur. Pasalnya, di dalam telur tersebut memang ada jarum, darah, atau benda lain.

Dukun mengatakan bahwa jarum atau darah itu semula berada dalam diri pasien dan berhasil ia pindahkan ke dalam telur.

Padahal, itu hanya trik. Anda pun bisa melakukannya. Caranya adalah sebagai berikut:

1. Tuangkan air cuka ke dalam mangkok atau wadah lain yang bisa digunakan untuk merendam telur
2. Rendam telur tersebut ke dalam air cuka selama satu jam
3. Kulit telur akan menjadi lembek dan bisa dimasuki jarum, paku, atau disuntik dengan darah (misalny darah ayam)
4. Keluarkan telur dan letakkan di tempat kering. Kulit telur tersebut akan kembali mengeras
5. Bekas goresan jarum atau paku bisa ditambal dengan sabun atau gel khusus yang warnanya sama dengan warna kulit telur.


Nah, masih percaya pada dukun? Segeralah bertaubat daripada tidak mendapat ampunan sehingga nasib berakhir di neraka jahannam.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gempar, Ternyata Begini Cara Seorang Dukun Memindahkan ‘Sihir’ ke Telur"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.