Fakta. Danau Tiberias Kian Hari Semakin Menyusut, Apakah Ini Salah Satu Pertanda Kedatangan Dajjal? Wallahu’alam. Baca Penjelasan Ini
Danau Tiberias atau Thabariyah sering dikaitkan dengan peristiwa akhir zaman dan tanda-tanda dejatnya kemunculan dajjal. Dalam sejarah belum pernah terjadi Danau Thabariyyah mengering atau menyusut, sekalipun danau tersebut sejak dulu merupakan sumber pasokan utama kebutuhan air bersih penduduk disekitarnya bahkan saat ini penduduk Palestina dan penjajah Israel masih memanfaatkan danau tersebut, mulai dari irigasi pertanian, sanitasi dan kebutuhan pokok rumah tangga.
Danau Thabariyah sebelumnya berada di wilayah Palestina, namun wilayah ini kini sudah jatuh ditangan Israel yang menjajah palestina selama puluhan tahun. Garis pantainya membentang sepanjang 53 km dengan luas 166 km2 dan kedalaman maksimal 43 M. Menariknya, danau ini berada pada 211 meter di bawah permukaan laut. Karena itulah, Danau Thabariyah dijuluki danau air tawar terendah di dunia. Saat ini Danau Thabariyyah menjadi kawasan wisata elite yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas maksiat dan bersenang-senang.
Hotel Tepi Danau Tiberias Thabariyyah yang Mewah
Adapun keterkaitannya dengan kemunculan Dajjal, sebagaimana yang telah diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa turunnya permukaan air danau ini menjadi salah satu tanda-tanda kedatangan Dajjal. Dan Faktanya saat ini Danau Thabariyah benar-benar telah menyusut. Ini tentu menjadi musibah bagi kita semua karena kemunculan Al Masih Ad Dajjal akan membawa fitnah yang besar bagi umat islam dimanapun berada. Oleh karena itu Rasulullah shallallahun ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hal yang paling saya takutkan akan menimpa kalian adalah al-Masih ad-Dajjal.”
Baca Juga
Agar lebih jelas apa dan mengapa dengan sosok Dajjal ini, berikut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari riwayat Fatimah binti Qais radhiyallahu ‘anha dengan hadist yang panjang. Silahkan buka spoiler di bawah
Hadist Tamim Ad-Dari Mengenai Al Masih Dajjal
Berikut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari riwayat Fatimah binti Qais radhiyallahu ‘anha. Dalam riwayat tersebut dinyatakan bahwa dia berkata, “Saya mendengar juru panggil Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru: Shalat Jama’ah! Shalat jama’ah” (panggilan seperti ini biasanya hanya pada waktu shalat atau apabila ada sesuatu yang sangat penting). Fatimah binti Qais melanjutkan, “Maka saya pun pergi ke masjid dan shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan saya berada pada shaf pertama para wanita. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah selesai beliau duduk di atas mimbar.
Beliau tertawa kemudian berkata,’Hendaklah masing-masing tetap di tempat! Tahukah Anda semua mengapa saya kumpulkan?’
Para Shahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu:
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Bukan karena suatu kabar gembira, bukan pula karena suatu ancaman, tetapi karena Tamim ad-Dari tadinya seorang pemeluk Nasrani lalu dia datang menyatakan keIslamannya dan menceritakan kepada saya kejadian yang sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian semua tentang al-Masih ad-Dajjal. Dia menceritakan kepada saya bahwa dia berlayar dengan tiga puluh orang dari Lakhm dan Juzam, lalu ombak besar membuat mereka terombang ambing di lautan sebulan lamanya hingga akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau di arah timur matahari. Mereka pun turun dan duduk beristirahat dekat kapal mereka lalu memasuki pulau tersebut. Mereka kemudian bertemu dengan makhluk melata yang dipenuhi bulu. Saking banyaknya bulunya mereka tidak tahu mana bagian depan dan bagian belakangnya. Mereka berkata, Makhluk apakah Engkau ini?’
Makhluk itu berkata, Aku adalah Jassasah (Pengintai).’
Mereka bertanya, Apa itu Jassasah?’
Makhluk tu menjawab, ‘Pergilah kalian menemui laki-laki yang ada digedung besar sana, dia sangat ingin mendengar berita dari kalian.’
Tamim berkata, ‘Ketika dia menyebut nama seorang laki-laki, kami takut bahwa makhluk itu adalah setan. Maka kami pun bergegas pergi sampai kami menemukan bangunan besar itu lalu masuk ke dalamnya. Disana ada seorang manusia yang paling besar dan paling kuat yang pernah kami lihat. Kedua tangannya terbelenggu ke lehernya diantara kedua lutut dan sikunya. Kami berkata, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah engkau ini?’
Dia menjawab, kalian mampu menemukanku, beritahu saya siapa kalian ini!’
Mereka (Tamim dan rombongan) menjawab, ‘Kami adalah orang-orang Arab, kami naik kapal laut, tiba-tiba ombak pasang dan kami pun terombang-ambing selama satu bulan sampai akhirnya terdampar di pulau Anda ini. Kami pun merapat dan memasukinya. Tiba-tiba kami bertemu dengan makhluk melata yang berbulu sangat lebat sehingga sulit mengetahui mana depan dan mana bagian belakangnya. Kami berkata kepadanya, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah kau ini?’
Dia menjawab, Aku adalah jassasah (Pengintai).’
Kami pun berkata, Apakah jassasah itu?’
Dia berkata, ‘Pergilah temui laki-laki yang ada di bangunan besar itu karena dia sangat ingin mendengarkan berita dari kalian!’
Maka kami pun bergegas menemuimu, dan merasa takut dengan makhluk itu dan menyangka dia adalah setan.
Laki-laki besar itu berkata, ‘Beritahukan kepada saya tentang kebun kurma Baisan!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Tentang pohon-pohon kurmanya, apakah masih berbuah?’ Kami berkata, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Ketahuilah karma-karma itu hampir tidak lagi berbuah.
Beritakan kepadaku tentang danau Tiberias!’ Kami pun berkata, ‘Tenting apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, Apakah di sana ada airnya?’ Kami menjawab, ‘Danau itu banyak airnya, ‘Dia berkata, ‘Ketahuilah airnya tak lama lagi akan habis.
Beritahu saga tentang sumber air Zagar!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, Apakah masih banyak airnya? Apakah penduduk sekitarnya memanfaatkan airnya untuk bercocok tanam?’ Kami menjawab, ‘Ya, airnya banyak, penduduk sekitar memanfaatkannya untuk bercocok tanam.’
Dia berkata, ‘Beritakan kepada saya tentang Nabi kaum yang ummi, apa yang telah dilakukannya?’ Mereka menjawab, ‘Dia telah muncul di Mekkah dan tinggal di Yasrib,’ Dia berkata, Apakah orang-orang Arab memerangi mereka?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Dia berkata, Apa yang dilakukannya kepada mereka?’ Maka kami pun memberitahurnya bahwa telah tampak para pengikutnya dari kalangan orang-orang Arab, mereka mematuhinya. Dia berkata, ‘Itu sudah terjadi?’ Kami menjawab, ‘Ya,’ Dia berkata, jika demikian maka yang terbaik bagi kalian ialah mematuhinya. Aku beritahukan kepada kalian siapa sesungguhnya aku ini. Aku adalah al-Masih, hampir datang waktunya aku diizinkan keluar, lalu akan berjalan mengelilingi bumi, tidak satu kampung pun yang tidak kusinggahi dalam waktu empat puluh malam kecuali Mekkah dan Taibah karena keduanya diharamkan atasku. Setiap kali aku berusaha untuk memasuki salah satu dari keduanya aku akan dihadang oleh Malaikat yang memegang pedang mengusir saya menjauhi kedua kota itu. Setiap celah kota itu dijaga oleh para malaikat.”‘
Fatimah binti Qais (perawi hadits) berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghentakkan tongkat beliau ke mimbar dan berkata, ‘Inilah Taibah, inilah Taibah (maksud beliau Madinah). Bukankah saya pernah menyampaikannya hal seperti ini kepada kalian?’ Para hadirin menjawab, ‘Benar,’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan, ‘Sesungguhnya apa yang disampaikan oleh Tamim membuatku kagum karena sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian tentang Dajjal, Madinah dan Mekkah. Dia berada di laut Syam atau laut Yaman; bukan, tetapi dia ada di timur, dia ada di timur, dia ada di timur!’ Beliau pun memberi isyarat dengan tangannya ke arah timur. Fatimah melanjutkan, “Maka saya pun menghafalnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Dalam hadist lain disebutkan, bahwa Danau Thabariyyah ini akan habis diminum oleh pasukan Ya’juj Ma’juj.
"Lalu Allah SWT mengirimkan Ya’juj wa Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian, yang pertama dari mereka melewati danau Thabariyyah, dan meminum seluruh airnya. Hingga ketika barisan paling belakang sampai di danau tersebut, mereka berkata: ‘Sungguh, dulu di sini ada air’…”
Ulama sepakat bahwa Ya'juj dan Ma'juj akan muncul setelah kemunculan Dajjal dan Nabi Isa 'alaihis Salam. Jika dua hadist diatas dihubungkan, maka dapat kita simpulkan bahwa Dajjal akan muncul terlebih dahulu saat Danau Tiberias menyusut, (belum sampai kering). Artinya apa? Kita dalam bahaya karena saat ini danau thabariyyah telah menyusut, dan sungguh menurut dua hadist diatas menunjukan kemunculan dajjal yakni saat DANAU TIBERIAS MENYUSUT BUKAN MENGERING. Sehingga setelah itu Ya'juj dan Ma'juj muncul dan MEREKALAH YANG AKAN MEMINUM DANAU TIBERIAS SAMPAI KERING.
Sejak tahun 1964 silam, air danau tersebut dikuras secara ambisius oleh perusahaan nasional Israel, HaMovil HaArtzi, dan dialirkan ke berbagai penjuru Israel, lewat pipa raksasa, kanal, terowongan, hingga waduk buatan dan stasiun-stasiun pemompaan berskala besar. Kini, setiap hari, rata-rata 1,7 juta meter kubik air dikuras dari Danau Thabariyyah, atau sekitar 400 juta meter kubik per tahun.
Pemerintah Israel telah mengeluarkan mengumumkan bahwa Danau Thabariyyah tahun demi tahun mengalami penyusutan. Zionis Israel dilanda kepanikan akan menyusutnya Danau Tiberias, mengingat danau ini merupakan sumber utama kebutuhan air mereka. Bahkan pemerintah Israel memberikan peringatan khusus kepada masyarakatnya untuk menghemat air. Peringatan tersebut dapat dilihat di www(dot)savethekinneret(dot)co.
Menurut website itu update terakhir pada 22/08/16 meunjukan bahwa ketinggian air berada dibawah Lower Red Line sebesar -213,55. Di dalam peringatan itu juga disebutkan beberapa saran yang dapat dilakukan warga yahudi untuk menghemat air, misalnya memperbaiki kebocoran westafel, mandi ala Navy Showers (mandi dengan cara mengelap badan menggunakan kain basah), mematikan air saat menggosok gigi, dan membilas cucian piring dengan menggunakan bak (bukan pada air mengalir). Terdengar sepele namun itu menunjukan keseriusan pemerintah israel dalam menangapi masalah ini.
Berikut adalah perbandingan Danau Thabariyyah sebelum dan sesudah menyusut yang diambil dari Majalah Qiblati, Edisi 04 Tahun VIII.
Silahkan bandingkan antara pasangan-pasangan gambar yang kami tampilkan, yang mana salah satunya menunjukkan kondisi Danau dengan debit air masih tinggi dan berikutnya kondisi air Danau saat ini.
Kaum muslimin, rahimakumullah. Kiamat adalah suatu yang haq yang hanya Allah yang tahu kapan datangnya, Rasulullah telah menyebutkan tanda-tandanya yang sangat banyak dan sangat gamblang. Setelah fakta dan hadist yang telah disebutkan di atas, alangkah baiknya kita menambah amal dan memperbaiki ibadah sehingga tidak akan ada penyesalan di kemudian hari.
Wallahu a’lam bish-shawab.
0 Response to "Fakta. Danau Tiberias Kian Hari Semakin Menyusut, Apakah Ini Salah Satu Pertanda Kedatangan Dajjal? Wallahu’alam. Baca Penjelasan Ini"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.